Wagub Banten Sindir Kota Serang Masih Mirip Desa di Usia 18 Tahun

Wagub Banten Sindir Kota Serang Masih Mirip Desa di Usia 18 Tahun

SERANG, HITAM PUTIH – Kota Serang baru saja merayakan ulang tahun ke-18. Alih-alih sekadar meniup lilin, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah justru memberi “kado” berupa catatan kritis.

Menurut Dimyati, pekerjaan rumah kota ini masih menumpuk. Dari tumpukan sampah di sungai hingga jalanan yang bikin orang ragu ini kota atau kampung besar.

“Sampah-sampah yang ada di lingkungan itu kalau bisa indah dan bagus. Termasuk sungai-sungai harus bersih. Jadi kalau kita lihat banyak sungai-sungai, sampah-sampahnya banyak kan. Ini PR paling besar dari Budi Agis di antaranya itu,” ujarnya.

Masalah sampah disebutnya sebagai PR paling mendesak. Sungai-sungai di Serang, kata dia, terlalu sering jadi tempat buang, bukan tempat melihat ikan berenang.

Soal infrastruktur, penilaiannya juga tak jauh lebih manis. “Banyak infrastruktur juga yang masih kurang. Terutama Kota Serang ini kalau kita lihat masih seperti pedesaan. Ya, banyak daerah-daerah masih pedesaan. Ini PR paling besar,” katanya.

Meski begitu, Dimyati mengaku optimistis. “Tapi dengan semangat, saya sudah melihat sepak terjangnya, keberaniannya, ketegasannya, wali kota dan wakil wali kota serta birokrasi yang ada. Insyaallah ada semangat baru, saya yakin Kota Serang akan berubah, Kota Serang akan ada kemajuan,” tegasnya.

Ulang tahun memang momen untuk merayakan, tapi juga bercermin. Kalau Kota Serang ingin tampil bak kota beneran, PR-nya jelas: mulai dari sampah sampai jalanan yang layak dipanggil “kota”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *