LEBAK, HITAM PUTIH – Seorang konsultan hukum di Kabupaten Lebak, Banten, menjadi korban salah sasaran akibat insiden pengejaran dua pengendara motor yang berlangsung di Komplek BTN Sumurbuang. Peristiwa itu terjadi saat konsultan hukum bernama Andrikchoir, SH sedang berada di teras rumahnya.
Kejadian bermula dari aksi kejar-kejaran antara dua pengendara motor yang diduga dipicu oleh emosi saat salah satu pengendara tersalip di jalan. Salah satu pemotor yang emosi kemudian mengejar hingga ke area komplek BTN Sumurbuang.
Tanpa alasan yang jelas, pelaku mendatangi Andrikchoir yang tengah berdiri di depan rumah. Tanpa basa-basi, pelaku langsung memaki dan menantangnya untuk berkelahi. Tak hanya itu, pelaku juga mengancam dengan memotret kendaraan korban, seolah kendaraan tersebut akan ditandai.
“Saya kaget ketika tiba-tiba dia datang dengan nada tinggi, memaki, menantang berkelahi, dan memfoto kendaraan saya. Saya tidak tahu persoalan apa yang dia maksud, karena saya bukan bagian dari kejadian sebelumnya,” kata Andrikchoir, Selasa (1/7/2025).
Menurut Andrikchoir, dirinya sudah menjelaskan kepada pelaku bahwa ia tidak terlibat dan tidak mengenal siapa pun yang sedang dikejar pelaku. Namun, pelaku tidak menunjukkan penyesalan dan justru terus memaki dengan kata-kata kasar sebelum akhirnya pergi.
“Saya khawatir dengan ancaman yang dilontarkan, apalagi kendaraan saya juga sering dipakai istri. Saya takut hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di jalan. Karena itu, saya akan melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Andrikchoir menyebut bahwa pihaknya telah mengetahui identitas pelaku berdasarkan informasi dari rekan-rekannya. Ia bersama tim penasihat hukum kini sedang menunggu itikad baik dari pelaku untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan.
“Saya dan tim hukum sudah mendapatkan informasi soal pelaku dari beberapa rekan. Kami masih menunggu itikad baik, namun kami juga siap melanjutkan proses hukum karena saya merasa telah dirugikan,” tegas Andrikchoir.
Sementara itu, Fawaz, pemotor yang sebenarnya menjadi target pengejaran, menjelaskan kronologi kejadian. Ia mengatakan insiden bermula saat dirinya pulang dari sebuah kafe milik temannya. Karena menyadari akan turun hujan dan membawa laptop dalam tas, ia mempercepat laju motornya.
Namun, saat menyalip sebuah motor, pengendara yang tersalip tampak tersinggung dan mulai mengejarnya.
“Tiba-tiba motor saya ditendang dari belakang sampai oleng dan menabrak kendaraan lain. Akibatnya jempol saya terluka dan mengeluarkan darah,” jelas Fawaz.
Tak ingin memperpanjang masalah, Fawaz memilih melanjutkan perjalanan pulang menuju BTN Sumurbuang. Namun pelaku tetap mengejar hingga ke depan rumah Andrikchoir.
“Saya menyapa Pak Andrikchoir saat sampai di depan rumahnya. Pelaku yang mengejar saya malah berhenti dan justru terlibat cekcok dengan beliau. Mungkin dia mengira Pak Andrikchoir adalah teman saya,” ungkap Fawaz.
Peristiwa ini kini menjadi perhatian karena melibatkan ancaman dan tindakan yang dapat membahayakan orang lain. Korban berharap kasus ini segera diproses sesuai hukum yang berlaku.