PANDEGLANG, HITAM PUTIH – Insiden di DPRD Pandeglang memicu ketegangan antara aktivis dan wartawan hingga berujung keputusan jurnalis membawa kasus ke jalur hukum.
Kronologi Insiden di DPRD Pandeglang
Awal Audiensi Aktivis dengan DPRD
Suasana audiensi di Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang pada Selasa (2/9) siang awalnya berlangsung kondusif. Empat orang aktivis, yaitu Hadi, Muklas, Saat, dan Ilham, datang menyampaikan aspirasi mereka kepada anggota dewan.
Ucapan Aktivis yang Memicu Ketegangan
Ketegangan muncul ketika salah satu aktivis, Ilham, melontarkan kalimat yang dianggap merendahkan profesi wartawan.
“Percuma audiensi sama wartawan, gak ada fungsinya,” ujar Ilham dengan suara lantang di hadapan awak media.
Reaksi Wartawan dan Situasi Memanas
Pernyataan tersebut memancing reaksi Guntur, wartawan JPMTV yang tengah meliput. “Bagaimana itu maksudnya, om?” tanya Guntur. Namun, Ilham tidak menanggapi. Situasi pun memanas dan hampir berujung ricuh di lokasi aksi.
Tindakan Kepolisian di Lokasi Aksi
Aparat Amankan Pendemo ke Mapolres Pandeglang
Aparat kepolisian yang berjaga dengan sigap langsung mengamankan keempat aktivis untuk meredakan situasi. Mereka kemudian digiring ke Mapolres Pandeglang yang berjarak sekitar 300 meter dari gedung DPRD.
Upaya Mencegah Konflik Lebih Luas
Langkah pengamanan dilakukan demi mencegah bentrokan yang lebih besar antara para aktivis dan wartawan. Keberadaan polisi, baik berseragam maupun berpakaian preman, menjadi kunci untuk menjaga kondisi tetap terkendali.
Sikap Wartawan Setelah Insiden
Musyawarah Wartawan di Lokasi
Usai kondisi mereda, para wartawan yang hadir di lokasi menggelar musyawarah singkat. Mereka membahas langkah yang perlu ditempuh agar insiden ini tidak terulang.
Kesepakatan Membawa Kasus ke Jalur Hukum
Dalam musyawarah tersebut, para jurnalis sepakat membawa kasus ini ke ranah hukum. Keputusan itu dinilai penting untuk menegaskan bahwa profesi wartawan tidak bisa diremehkan.
Penegasan Perlindungan Profesi Jurnalis
Langkah hukum yang ditempuh wartawan Pandeglang menjadi bentuk perlawanan terhadap pelecehan profesi. Hal ini juga menegaskan bahwa jurnalis memiliki peran penting dalam demokrasi dan harus dilindungi oleh hukum.
Menghormati Profesi Wartawan Sebagai Pilar Demokrasi
Kasus ini menunjukkan pentingnya menghormati profesi wartawan yang bekerja untuk kepentingan publik. Kehadiran pers merupakan bagian dari pilar demokrasi yang berfungsi menyampaikan informasi dan menjaga transparansi.