LEBAK, HITAM PUTIH – Pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau-Ciujung-Cidurian resmi memulai proyek revitalisasi Situ Cicinta yang berlokasi di Desa Maja, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten. Proyek ini menjadi bagian dari langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air sekaligus mendorong pengembangan sektor pariwisata lokal.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Satuan Kerja SNVT Pembangunan Bendungan di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Revitalisasi ini bertujuan mengembalikan fungsi situ sebagai tempat penampungan air, pengendali banjir, serta sebagai destinasi wisata berbasis air.
Proyek konstruksi dikerjakan oleh PT Sedaya Bangun Persada dengan nilai kontrak sebesar Rp15,9 miliar. Durasi pengerjaan ditargetkan selama 210 hari kalender.
“Revitalisasi Situ Cicinta merupakan bagian dari upaya kami untuk memperkuat infrastruktur sumber daya air di wilayah Banten, khususnya dalam menjaga kelestarian dan fungsi hidrologis situ,” ujar Endang, perwakilan dari BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian, Kamis (12/6/2025).
Proyek ini tidak hanya ditujukan untuk kepentingan lingkungan semata, tetapi juga diharapkan membawa dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar. Situ yang tertata rapi dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata air yang berkelanjutan.
“Dengan perbaikan situ, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat dari sisi lingkungan, tetapi juga potensi pengembangan ekonomi melalui pariwisata air yang lebih tertata,” tambah Endang.
Dokumen kontrak proyek tertuang dalam nomor HK.02.03/11/APBN/SNVT-PB/DS/2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional dalam konservasi dan pengelolaan danau dan situ di seluruh Indonesia.
Revitalisasi Situ Cicinta juga mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air demi kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat setempat menyambut baik langkah pemerintah ini. Mereka berharap revitalisasi dapat membawa manfaat nyata, terutama dalam mengurangi risiko banjir dan menciptakan peluang ekonomi baru melalui pengembangan wisata lokal.