BANTEN, HITAM PUTIH – Penjabat (Pj) Gubernur Banten, A Damenta, mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam pembangunan daerah. Ia berharap Provinsi Banten dapat menjadi wilayah yang aman, makmur, dan diberkahi, sesuai dengan prinsip baldatun toyyibatun warabbun ghafur.
Ajakan ini disampaikan oleh A Damenta dalam acara Tasyakuran dan Silaturahim MUI Provinsi Banten yang berlangsung di Gapura Indra Function Hall, Kota Serang, pada Kamis, 9 Januari 2025. Acara tersebut digelar untuk merayakan pencapaian MUI Provinsi Banten sebagai MUI Provinsi Terbaik se-Indonesia pada tahun 2024.
“Selamat dan apresiasi atas capaian MUI Provinsi Banten sebagai MUI Provinsi Terbaik se-Indonesia,” ujar A Damenta dalam sambutannya.
Peran Ulama dalam Mewujudkan Provinsi yang Maju
Menurut A Damenta, MUI memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan Banten, baik dari segi spiritual maupun sosial. Ia berharap MUI dapat terus memberikan masukan dalam menyelesaikan berbagai masalah masyarakat.
“Turut memberikan masukan untuk penyelesaian masalah yang terjadi di masyarakat,” katanya.
Ia juga mengajak MUI untuk bekerja sama dalam mencegah penyalahgunaan obat-obatan di kalangan remaja. Menurutnya, pendidikan merupakan kunci utama untuk mengarahkan potensi generasi muda agar lebih positif.
“Semoga kegiatan ini meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara ulama dan umaro dalam mewujudkan Provinsi Banten yang sejahtera,” tambahnya.
Apresiasi dari Kapolda dan Ketua MUI
Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, turut hadir dalam acara tersebut. Ia memberikan apresiasi atas prestasi MUI Provinsi Banten yang telah berhasil menjadi yang terbaik di tingkat nasional.
“MUI memiliki peran sentral dalam menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat,” ungkap Suyudi.
Ketua MUI Provinsi Banten, A Bazari Syam, menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas prestasi yang diraih. Ia menyebut keberhasilan ini adalah hasil kerja keras pengurus di semua tingkatan, mulai dari provinsi hingga kecamatan, serta kontribusi pengurus sebelumnya.
“Merupakan kerja bersama pengurus Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga Kecamatan. Juga hasil kerja para pengurus terdahulu,” ujar Bazari.
Acara ini mengangkat tema “Optimalisasi peran ulama sebagai khadimul ummah dan shadiqul hukumah di tengah isu kontemporer.”
