LEBAK, HITAM PUTIH – Sebuah video yang beredar di media sosial memicu kemarahan publik terkait dugaan lambannya pelayanan di Puskesmas Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Video tersebut diunggah oleh pengguna akun Facebook bernama Atip Sihabudin. Dalam unggahannya, ia menyampaikan kekecewaan terhadap pelayanan tenaga medis.
“Puskesmas bangsat ini, Puskesmas Mekarsari Desa Citeras penanganan dari jam setengah 4 sore sampai maghrib. Bayi kembar tidak dibawa ke rumah sakit oleh ambulans, terpaksa kita pakai mobil lain,” tulis Atip pada Sabtu, 27 September 2025.
Atip juga meminta perhatian pemerintah daerah atas dugaan kelalaian tersebut.
“Pak Bupati Lebak tolong disidak Puskesmas Mekarsari, bayi kembar diterlantarkan,” ujarnya.
Keluarga pasien asal Desa Mekarsari menyatakan kekecewaan mendalam. Mereka menilai pelayanan puskesmas tidak responsif, meskipun kondisi bayi dalam keadaan darurat. Ketegangan sempat meningkat karena pihak puskesmas diduga melarang keluarga merekam situasi. Dalam rekaman terlihat mobil ambulans terparkir, tetapi tidak digunakan untuk membawa pasien.
Karena tidak mendapat penanganan segera, keluarga akhirnya membawa bayi kembar menggunakan kendaraan pribadi menuju RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Setibanya di rumah sakit, salah satu bayi dinyatakan meninggal dunia.
Atip membenarkan informasi tersebut.
“Benar satu bayi kembar meninggal dunia setibanya di Rumah Sakit Adjidarmo. Bayi kembar satunya dirawat di rumah, di kampung Kadungampar desa Mekarsari” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Minggu, 28 September 2025.
Peristiwa ini menuai kritik luas dari masyarakat. Warganet menilai kasus tersebut menunjukkan lemahnya standar pelayanan kesehatan di fasilitas publik, terutama di wilayah pedesaan. Banyak pihak mendesak pemerintah daerah untuk melakukan investigasi mendalam dan memastikan adanya akuntabilitas dari tenaga medis maupun pihak puskesmas.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Puskesmas Mekarsari terkait peristiwa tersebut.
