Kabar DukaKabupaten LebakKesehatan

Lewat Fogging, Sinergi Desa Pasirkecapi dan Puskesmas Maja Wujudkan Lingkungan Bebas DBD dan Chikungunya

×

Lewat Fogging, Sinergi Desa Pasirkecapi dan Puskesmas Maja Wujudkan Lingkungan Bebas DBD dan Chikungunya

Sebarkan artikel ini
Kegiatan fogging di Kampung Sangiang RT 002 Desa Pasirkecapi, pada Kamis (23/10/25).

LEBAK, HITAM PUTIH – Pemerintah Desa (Pemdes) Pasirkecapi, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, berkolaborasi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Puskesmas Maja dalam kegiatan fogging di Kampung Sangiang RT 002 pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Langkah cepat ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit chikungunya yang mulai terindikasi di wilayah tersebut, sekaligus sebagai upaya pencegahan terhadap demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Kepala Desa Pasirkecapi, Mochamad Idris, menyampaikan apresiasi terhadap sinergi berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Alhamdulillah kegiatan fogging hari ini berjalan lancar. Kami berterima kasih kepada pihak kabupaten dan Puskesmas Maja yang telah membantu pelaksanaan di wilayah kami. Semoga upaya ini bisa mencegah penyebaran penyakit menular, terutama DBD, di tengah masyarakat,” ujar Mochamad Idris disela kegiatan fogging.

Idris juga mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan jangka panjang.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan, terutama kebersihan air di bak penampungan. Lingkungan yang bersih akan memutus siklus nyamuk penyebab DBD,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa fogging difokuskan di wilayah Kampung Sangiang RT 002. Namun, pemerintah desa akan terus berkoordinasi dengan Puskesmas Maja dan pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan serupa secara berkala di wilayah lain.

Ketua BPD Desa Pasirkecapi, H. Nurjaman, turut menyampaikan dukungannya terhadap langkah pemerintah desa dalam pencegahan penyakit menular.

“Kami dari BPD berperan dalam fungsi pengawasan dan selalu siap mendampingi pemerintah desa. Masyarakat diharapkan aktif menjaga kebersihan saluran air dan penampungan air di rumah masing-masing agar terhindar dari penyakit,” jelas H. Nurjaman.

Ia menambahkan pentingnya kolaborasi antarwarga dalam menjaga kesehatan lingkungan.

“Harapan kami semua elemen desa bersatu menjaga kesehatan dan kebersihan agar masyarakat Pasirkecapi terhindar dari penyakit,” tutupnya.

Terpisah, Kepala UPTD Puskesmas Maja, Hj. Deminah PS, SKM, S.ST, memberikan penjelasan terkait efektivitas fogging.

“Sebetulnya fogging bukan satu-satunya cara pencegahan DBD. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan jentiknya. Pencegahan yang lebih efektif adalah dengan menerapkan 3M Plus,” jelas Hj. Deminah.

Ia menjabarkan, langkah 3M Plus meliputi menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, serta melakukan tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan pakaian panjang dan obat anti nyamuk, menjaga kebersihan selokan, serta memanfaatkan tanaman pengusir nyamuk atau larvasida di tempat air yang sulit dikuras.

“Vaksinasi dengue juga dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus dengue. Saya berharap masyarakat lebih peduli untuk menerapkan 3M Plus dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Kegiatan fogging ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah desa, lembaga masyarakat, dan tenaga kesehatan dalam menjaga kesehatan lingkungan. Kolaborasi semacam ini menunjukkan bahwa upaya kolektif mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan penyakit berbasis lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *