LEBAK, HITAM PUTIH – Penutupan gerbang akses utama Stasiun Kereta Api (KA) Citeras menuai protes dari warga sekitar. Penutupan yang diduga dilakukan tanpa sosialisasi sebelumnya ini dianggap merugikan ekonomi masyarakat setempat, termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Keluhan ini disampaikan oleh Ketua Pemuda Citeras, Doni, saat memimpin musyawarah dengan warga dan perwakilan PT Reska Multi Usaha (PT RMU) mitra PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), Agung dan Dodi, pada Senin (20/1/2025). Pertemuan tersebut diadakan di salah satu rumah warga untuk mencari solusi atas persoalan tersebut.
“Alhamdulillah, keluhan masyarakat terkait penutupan gerbang sudah kami sampaikan kepada perwakilan PT RMU,” ujar Doni, usai gelaran musyawarah saat dikonfirmasi wartawan.
Namun, ia menjelaskan bahwa keputusan pembukaan kembali akses utama tidak dapat dilakukan segera karena memerlukan persetujuan dari pimpinan PT RMU.
Doni mengungkapkan ada dua poin penting yang diharapkan warga. Pertama, pembukaan kembali gerbang utama agar mobilitas warga, termasuk lansia yang menggunakan kereta, tidak terganggu. Kedua, penyediaan lapangan pekerjaan untuk masyarakat lokal dalam operasional parkir yang dikelola PT RMU.
Selain itu, Doni juga menekankan pentingnya dukungan terhadap UMKM dan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT KAI.
“Kami berharap ada program peningkatan UMKM melalui pelatihan atau dana untuk masyarakat sekitar,” tambahnya.
Menurut Doni, pihak PT RMU sebelumnya mengklaim sudah menyampaikan informasi penutupan gerbang kepada ketua RT setempat. Namun, informasi tersebut tidak disosialisasikan secara luas, sehingga memicu kesalahpahaman.
Jika harapan warga tidak terpenuhi, Doni menyatakan akan melakukan langkah lanjutan.
“Kami akan melayangkan surat resmi untuk poin-poin yang sudah disampaikan. Jika tidak ada hasil, kami akan menggelar aksi lebih besar. Sekarang eranya ‘no viral, no justice’, dan kami akan memanfaatkan itu,” tegasnya.
Doni juga menyoroti dampak penutupan gerbang terhadap lansia yang harus berjalan lebih jauh menuju stasiun.
“Bagi mereka yang lanjut usia, ini sangat memberatkan. Oleh karena itu, kami meminta pembukaan gerbang segera direalisasikan,” ujarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Staf Operasional PT RMU, Dodi, berjanji akan menyampaikan aspirasi warga kepada pimpinan PT RMU untuk ditindaklanjuti.