BANDUNG – Perubahan nama jabatan dalam struktur pendidikan di Jawa Barat kembali menjadi sorotan. Kini, peran pengawas sekolah berubah signifikan dan semakin strategis dalam mengawal mutu pendidikan.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Deden Saepul Hidayat, menyebut perubahan nomenklatur pengawas sekolah telah memperluas ruang lingkup tugas mereka. Tak hanya mengawasi, kini mereka juga aktif mendampingi proses pendidikan secara menyeluruh.
“Sekarang pendamping satuan pendidikan tidak sekadar menilai dan memantau, tetapi juga terlibat dalam perencanaan hingga pelaporan program di sekolah,” ujar Deden saat memberi arahan dalam Musyawarah Kerja Pengawas SMA se-Jabar di Aula Dewi Sartika, Disdik Jabar, Rabu (23/4/2025).
Tiga Jabatan Berganti Nama
Perubahan nomenklatur ini mengacu pada Permen PANRB Nomor 21 Tahun 2024, dengan rincian sebagai berikut:
-
Kepala sekolah kini menjadi Kepala Satuan Pendidikan
-
Pamong belajar diubah menjadi Pendidik pada Jalur Pendidikan Non-Formal
-
Pengawas sekolah berganti menjadi Pendamping Satuan Pendidikan
Menurut Deden, perubahan ini menuntut para pendamping satuan pendidikan untuk beradaptasi dan berinovasi agar bisa menjalankan fungsi barunya secara optimal.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan menghadapi tiga tantangan utama pendidikan saat ini, yaitu:
-
Perubahan peradaban yang semakin cepat
-
Tuntutan kreativitas dan inovasi abad modern
-
Kemampuan beradaptasi dengan digitalisasi
“Pendidikan tidak bisa diam. Kami tengah mengembangkan program karakter pancawaluya, serta memberi arahan keras agar sekolah tidak dijadikan tempat untuk membuat konten di luar dunia pendidikan,” tegasnya.
Ditekankan Pemerintah Pusat
Senada dengan hal tersebut, Menteri PANRB Rini Widyantini melalui keterangan tertulis menjelaskan bahwa reformasi nomenklatur ini dilakukan untuk penyederhanaan birokrasi dan memperjelas struktur tugas di dunia pendidikan.
“Meski istilah berubah, peran strategis kepala satuan pendidikan tetap. Ini justru menguatkan profesionalisme dan efisiensi tata kelola,” ujarnya.
Perubahan tersebut diyakini mampu menciptakan sistem pendidikan yang lebih profesional dan konsisten secara administratif.
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Disdik Jabar, Diah Restu Susanti, serta puluhan pengawas pendidikan dari berbagai wilayah di Jawa Barat. (Arison)