LEBAK, HITAM PUTIH – Pembangunan jalan provinsi Banten yang menghubungkan Cikumpay dan Ciparay belum sepenuhnya rampung. Dari total panjang 24 kilometer, baru sekitar 13 kilometer yang telah selesai dibangun oleh Pemerintah Provinsi Banten. Sisanya masih dalam kondisi rusak dan rawan amblas, menyulitkan akses bagi masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Panggarangan dan Bayah.
Masyarakat berharap perbaikan segera dilakukan, terutama pada jalur dari Pondok Iris hingga Ciparay, yang dinilai paling berisiko mengalami longsor.
Kepala Desa Jatake: Jika Tidak Segera Diperbaiki, Desa Bisa Terisolasi
Kepala Desa Jatake, Karna Irawan, mengungkapkan bahwa beberapa titik di jalur Cikumpay Ciparay sudah dalam kondisi mengkhawatirkan.
“Ada dua titik di wilayah Serdang yang nyaris amblas. Jika hujan terus menerus, ada kemungkinan jalan ini patah dan tidak bisa dilalui,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (25/2/2025).
Karna menegaskan bahwa perbaikan jalur tersebut sangat mendesak. Jika kedua arah jalan mengalami kerusakan parah, maka akses masyarakat akan terputus.
“Saya mewakili masyarakat Jatake berharap jalan provinsi ini segera diperbaiki. Jika sampai amblas, desa kami akan terisolasi. Kami bersyukur jalan sepanjang 13 kilometer sudah dibangun sampai Pondok Iris, tetapi kami juga berharap sisanya segera diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi Banten,” tambahnya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi upaya perawatan jalan yang telah dilakukan petugas, namun menurutnya perawatan saja tidak cukup.
“Kami berterima kasih atas perawatan rutin yang dilakukan, tetapi kondisi jalan juga harus diperbaiki agar tidak semakin rusak. Jika pembangunan dilanjutkan hingga 12 kilometer tersisa, aktivitas ekonomi masyarakat bisa kembali normal,” pungkasnya.
Warga Serdang: Tiga Titik Jalan Nyaris Putus
Di tempat terpisah, Wardi, tokoh masyarakat Desa Jatake dari Kampung Serdang, juga menyampaikan kekhawatirannya. Ia berharap pemerintah segera melanjutkan pembangunan jalan provinsi ini pada tahun 2025.
“Kami sangat berharap proyek ini bisa dilanjutkan tahun ini. Ada tiga titik jalan yang hampir putus, bahkan salah satunya sudah terputus. Kami terpaksa memperbaikinya secara swadaya bersama warga,” ungkapnya.
Menurut Wardi, perbaikan di tiga titik rawan amblas tersebut harus segera ditangani oleh pihak PUPR Provinsi Banten karena memerlukan teknik pengerjaan khusus agar tidak kembali longsor.
“Kondisi jalan ini sudah sangat berbahaya. Jika tidak segera ditangani dengan benar, akses warga akan semakin sulit,” tutupnya.