Indeks

Sosialisasi Serentak Cegah Kenakalan Remaja, Polres Lebak Sasar Lokasi Strategis di Enam Kecamatan

Personil Polsek Curugbitung Polres Lebak saat sosialisasi cegah kenakalan remaja kepada masyarakat Kampung Cilayang, Desa Cilayang, Kecamatan Curugbitung, Senin (19/5/25).

LEBAK – Dalam upaya mencegah kenakalan remaja, Kepolisian Resor (Polres) Lebak Polda Banten bersama jajaran Polsek secara serentak melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat. Kegiatan ini digelar pada Senin, 19 Mei 2025, dan menyasar isu-isu seperti tawuran, balapan liar, geng motor, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Sosialisasi tersebut bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya remaja dan orang tua, tentang bahaya aktivitas yang dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Kasat Binmas Polres Lebak, Iptu Heri Susanto, S.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi preventif yang diambil oleh Polres Lebak guna menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Kami terus berupaya hadir di tengah masyarakat untuk memberikan edukasi dan pencegahan, khususnya terhadap generasi muda. Harapan kami, para remaja bisa menjauhi aktivitas yang merusak masa depan seperti tawuran, balap liar, geng motor, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang,” ujar Iptu Heri Susanto.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan oleh personel Bhabinkamtibmas dari enam Polsek yang berada di bawah naungan Polres Lebak, dengan rincian sebagai berikut:

•Polsek Cipanas, di Kampung Cipanas, Desa Cipanas, dengan 5 peserta.

•Polsek Curugbitung, di Kampung Cilayang, Desa Cilayang, dengan 5 peserta.

•Polsek Bayah, di Simpang Terminal Bayah, Desa Suwakan, dengan 10 peserta.

•Polsek Banjarsari, di Kampung Jalupang Pasar, Desa Cidahu, dengan 8 peserta.

•Polsek Cibeber, di Kampung Ciputer, Desa Cibeber, dengan 5 peserta.

•Polsek Panggarangan, di Pantai Cantigi, Desa Karangkamulyan, dengan 10 peserta anak-anak.

Dalam pelaksanaan kegiatan, para peserta mendapatkan sejumlah materi penting, termasuk peran orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak.

“Beberapa poin penting kami sampaikan, antara lain pentingnya keterlibatan orang tua dalam mengawasi anak, mulai dari mengecek kamar tidur dan tas sekolah, hingga membatasi jam keluar malam,” terang Iptu Heri.

Selain itu, orang tua juga diimbau agar tidak mengizinkan anak membawa senjata tajam atau terlibat dalam kegiatan yang membahayakan. Para remaja juga didorong untuk memperdalam ilmu agama guna membentuk akhlak dan moral yang baik.

“Kami berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk membentuk generasi muda yang sehat, tangguh, dan bebas dari pengaruh negatif,” tambahnya.(edijun)

Exit mobile version