LEBAK, HITAM PUTIH – Gubernur Banten, Andra Soni, meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilograng yang kini resmi bernama RSUD Uwes Qorny Cilograng. Peresmian berlangsung pada Senin, 26 Mei 2025, di Desa Cijengkol, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak.
“Rumah sakit umum daerah ini saya resmikan dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Uwes Qorni,” ujar Andra Soni saat menyampaikan sambutan peresmian.
Andra Soni juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2017–2022, Wahidin Halim dan Andika Hazrumy, atas peran mereka dalam menginisiasi dan merencanakan pembangunan rumah sakit tersebut.
Rumah sakit ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten tahun 2017–2022.
Gubernur berharap kehadiran RSUD Uwes Qorny Cilograng mampu memberikan pelayanan kesehatan yang merata, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Banten.
“Saya harap kepada Bupati Lebak, DPRD Banten, dan DPRD Kabupaten Lebak serta seluruh masyarakat, tokoh masyarakat, kita jaga rumah sakit ini. Awasi pelaksanaannya agar tujuan berdirinya rumah sakit memberi pelayanan yang adil bagi masyarakat sehingga dapat mewujudkan Banten Sehat,” ungkapnya.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Deden Apriandhi H., menjelaskan bahwa pembangunan RSUD Uwes Qorny Cilograng merupakan bagian dari strategi untuk mendukung target nasional dalam peningkatan akses layanan kesehatan berkualitas.
“Rumah sakit ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan dan angka harapan hidup masyarakat, khususnya di Kabupaten Lebak,” ujar Deden.
Ia menambahkan, layanan operasional rumah sakit ini akan dimulai secara resmi pada Senin, 2 Juni 2025.
RSUD Uwes Qorny Cilograng dibangun di atas lahan seluas 30.580 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 8.638 meter persegi. Rumah sakit ini berstatus sebagai rumah sakit tipe C.
Tenaga kerja yang mendukung operasional RSUD ini mencapai 391 orang. Komposisinya terdiri dari 8 tenaga manajemen, 20 dokter spesialis, 25 dokter umum, 185 tenaga paramedis keperawatan, 68 tenaga paramedis non-keperawatan, serta 81 tenaga medis non-kesehatan.
Fasilitas yang tersedia meliputi layanan rawat jalan, rawat inap, dan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Rumah sakit juga memiliki 17 poliklinik rawat jalan dan 14 instalasi penunjang medis.
Untuk rawat inap, tersedia 126 tempat tidur, yang terdiri dari 80 tempat tidur kelas tiga, 24 tempat tidur kelas dua, 14 tempat tidur kelas satu, dan 8 tempat tidur ruang VIP.
Instalasi Gawat Darurat dilengkapi dengan 10 tempat tidur dan dua unit ambulans. Rumah sakit juga memiliki instalasi bedah sentral dengan dua kamar operasi, serta fasilitas penunjang seperti instalasi radiologi (Rontgen, panoramik, dan USG), ICU dengan enam tempat tidur, dan NICU dengan empat tempat tidur.
Fasilitas lainnya mencakup instalasi rehabilitasi medis, laboratorium, farmasi, layanan gizi, CSSD, ISPRS, serta ruang pemulasaraan jenazah yang dilengkapi alat pendingin.
Acara peresmian dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Banten dari Daerah Pemilihan Kabupaten Lebak, Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Lebak, serta jajaran Forkopimda Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak. Hadir pula perwakilan organisasi masyarakat, kepemudaan, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.