LEBAK, HITAM PUTIH – Pemerintah Provinsi Banten memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan Agrowisata Cikapek di Kabupaten Lebak. Penjabat Gubernur Banten, A Damenta, menyampaikan bahwa program ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisata, mendorong perekonomian masyarakat, dan menciptakan keberlanjutan melalui pengelolaan berbasis kearifan lokal.
“Konsep Agrowisata Cikapek sangat baik, mulai dari niat Pemda Kabupaten Lebak hingga lokasi strategisnya yang dekat dengan kawasan wisata Desa Kanekes Baduy,” ujar A Damenta saat meninjau pembangunan agrowisata di Desa Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Jumat (17/1/2025).
Integrasi Pertanian, Peternakan, dan Homestay Berbasis Budaya
Agrowisata Cikapek dirancang untuk menggabungkan sektor pertanian, peternakan, dan penginapan berbasis budaya lokal Baduy. Menurut A Damenta, proyek ini memiliki potensi besar untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Potensinya sangat bagus. Sekitar 100 hingga 400 tenaga kerja dapat terserap. Selain itu, keanekaragaman komoditas lokal seperti sayuran dan peternakan juga diangkat,” jelasnya.
Ia menambahkan, komunikasi antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, perlu terus dijaga untuk memastikan program ini selaras dengan visi pembangunan.
Dukungan Kementerian Pariwisata
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata RI, Hariyanto, juga mendukung pengembangan Agrowisata Cikapek. Menurutnya, destinasi ini telah memenuhi tiga unsur utama dalam kepariwisataan, yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.
“Agrowisata Cikapek memiliki atraksi berbasis kearifan lokal seperti Kampung Baduy yang membedakannya dari destinasi lain. Aksesibilitasnya juga sangat baik, terutama konektivitas menuju Saba Baduy,” ujar Hariyanto.
Ia menambahkan bahwa pembangunan homestay, tempat ibadah, dan fasilitas pendukung lainnya di Agrowisata Cikapek selaras dengan program pemerataan ekonomi nasional.
“Agrowisata ini tidak hanya membangun dari desa, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan pemberantasan kemiskinan,” tegasnya.
Target Rampung pada 2029
Pj Bupati Lebak, Gunawan Rusminto, menjelaskan bahwa pembangunan Agrowisata Cikapek memanfaatkan dana APBD Kabupaten Lebak di atas lahan seluas 52 hektare.
“Kami menargetkan proyek ini selesai pada 2027, dengan rentang waktu hingga 2029 untuk mengantisipasi kendala keuangan,” jelasnya.
Pada tahun 2025, pemerintah menganggarkan Rp10 miliar untuk pengaspalan jalan dan pembangunan beberapa spot destinasi. Gunawan berharap proyek ini mampu mengurangi pengangguran dan mengembangkan potensi wisata Lebak di masa depan.